Apa Itu Amma Badu?
[Rubrik: Sekedar Sharing]
Bagi yang terbiasa membaca buku mungkin akan bertanya-tanya, kenapa setiap kali kita membaca pendahuluan, sebelum memasuki pembahasan inti pasti ada kalimat “Amma Ba’du.”
Kalimat amma ba’du disebut dengan fashlul khithab (kalimat pemisah), fungsinya untuk memisahkan bagian mukaddimah/pendahuluan dengan bagian inti pembahasan dalam buku tersebut. Amma ba’du bisa kita terjemahkan dengan “adapun setelahnya”.
Umumnya pada buku atau khutbah, mukaddimahnya akan berisi pujian-pujian untuk Allah serta doa salam dan shalawat untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu setelah itu baru datang inti pembahasannya. Namun sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa inti pembahasan atau pembicaraan justru di bagian mukaddimahnya yang berisi pujian dan doa tersebut, adapun setelahnya adalah tambahan.
Intinya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa menggunakan ungkapan amma ba’du di akhir mukaddimah khutbah beliau, sebelum masuk ke pembicaraan berikutnya. Demikian pula hal ini telah menjadi kebiasaan para ulama sejak zaman dahulu, mereka menggunakan ungkapan ini dalam tulisan-tulisan mereka.
Lantas siapa yang pertama kali mengucapkannya?
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan,
أول من قال أمَّا بعدُ داودُ وهو فصل الخطاب
“Orang yang pertama kali mengucapkan ‘amma ba’du’ adalah Nabi Daud ‘alaihis salam, dan itu adalah fashlul khitab.” (Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40)
Sebagaimana Allah berfirman,
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَاب
“Kami kuatkan kerajaannya serta Kami berikan ilmu dan fashlul khitab.” (QS Shad : 20)
Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)
Artikel asli: https://muslimafiyah.com/apa-itu-amma-badu.html